Warisan

Karya dan Warisan ilmiah

Sepanjang hidupnya, Ibn al-Haytham menulis sekitar 96 buku, dan 55 di antaranya masih bertahan hingga kini. Karya-karyanya mencakup bidang optik, matematika, astronomi, fisika, dan filsafat ilmiah. Di antara karya terkenalnya adalah Spherical Burning Mirrors, Parabolic Burning Mirrors, The Shape of the Eclipse, dan Discourse on Light. Semua karya tersebut menunjukkan konsistensinya dalam menekankan pentingnya eksperimen dan pembuktian rasional. Setelah wafat, pengaruhnya lebih terasa di dunia berbahasa Latin daripada dunia Arab. Salah satu ilmuwan yang melanjutkan pemikirannya adalah Kamal al-Din al-Farisi, yang memperluas teori Ibn al-Haytham dalam karya Tanqih al-Manazir. Sebagai penghormatan atas jasanya, kawah di Bulan dan asteroid 59239 Alhazen dinamai sesuai namanya.

Ibn al-Haytham adalah pelopor ilmu optik dan metode ilmiah modern. Ia menolak pandangan dogmatis dan menegaskan bahwa kebenaran ilmiah harus dibuktikan melalui pengamatan dan eksperimen yang terukur. Karyanya membuka jalan bagi perkembangan fisika, optika, dan astronomi di masa berikutnya. Melalui dedikasi, ketekunan, dan kecerdasan luar biasa, Ibn al-Haytham mengubah cara manusia memahami cahaya dan penglihatan. Ia membuktikan bahwa bahkan dalam keterbatasan dan kesulitan hidup, seseorang masih dapat menemukan kebenaran yang menerangi dunia. Warisannya hidup dalam setiap lensa kamera, setiap teori cahaya, dan setiap eksperimen ilmiah modern. Karena itulah, ia dikenang dan dihormati di seluruh dunia sebagai “Bapak Optik Modern.”