Pengaruh

Pengaruh terhadap dunia ilmiah

Karya-karya Ibn al-Haytham diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 di kota Toledo, Spanyol, pusat besar kegiatan penerjemahan antara ilmuwan Muslim, Kristen, dan Yahudi. Melalui terjemahan ini, pemikiran Ibn al-Haytham menyebar luas ke Eropa dan memengaruhi banyak tokoh besar seperti Roger Bacon, Johannes Kepler, René Descartes, Christian Huygens, hingga Leonardo da Vinci.

Ibn al-Haytham juga dikenal karena mengajukan pertanyaan ilmiah yang sulit, salah satunya adalah “Masalah Alhazen”, yaitu: “Diberikan sumber cahaya dan cermin bulat, temukan titik di cermin di mana cahaya akan dipantulkan ke mata pengamat.”. Kepler kemudian menyempurnakan teori penglihatan dengan menjelaskan bahwa gambar terbentuk terbalik di retina mata, namun dasar-dasarnya telah diletakkan oleh Ibn al-Haytham. Bahkan, gambar anatomi sistem saraf dan mata tertua yang diketahui berasal dari ilustrasi dalam Kitab al-Manazir. Dengan demikian, pengaruh Ibn al-Haytham menjadi jembatan penting antara ilmu pengetahuan klasik dan ilmu pengetahuan modern di Eropa.

Namun secara aljabar masalah tersebut baru benar-benar dipecahkan pada tahun 1997 oleh matematikawan Peter M. Neumann dari Universitas Oxford. Selain itu, Ibn al-Haytham juga membahas fenomena ilusi optik Bulan, yaitu mengapa Bulan tampak lebih besar saat berada di dekat cakrawala dibandingkan saat tinggi di langit. Hingga kini, fenomena ini masih menjadi misteri ilmiah yang belum sepenuhnya terjelaskan, menunjukkan betapa jauh pandangannya melampaui zamannya.